19 Rejab 1436H
08 Mei 2015M
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـنِ ٱلرَّحِيم
(Bahagian kedua)
Jiwa manusia jadi lemah bila HATI mengikut hawa nafsu
عن فَضَالَة بْنَ عُبَيْدٍ، يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: الْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي اللَّهِ
أخرجه ابو داود وابن حبان
Dari Fadhalaah bin 'Ubaid berkata ia: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : " Mujahid itu ialah seorang yang menunduk dan memaksa nafsunya pada (mentaati) Allah".
(Hadith Riwayat Abu Daud dan Ibnu Hibban)
قال الإمام المحقق ابن القيم: وسمعت شيخنا يعني شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه يقول : جهاد النفس والهوى أصل جهاد الكفار والمنافقين ، فإنه لا يقدر على جهادهم حتى يجاهد نفسه وهواه أولا حتى يخرج إليهم ، فمن قهر هواه عز وساد ، ومن قهره هواه ذل وهان وهلك وباد
Berkata Imam Muhaqqiq Ibnul Qayyim: "Aku mendengar Syeikh kami Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah QR berkata: " Jihad terhadap hawa nafsu adalah asal kepada jihad menentang golongan kafir dan munafiq. Kerana sesungguhnya seseorang itu tidak akan mampu melakukan jihad menentang kafir dan munafiq sehinggalah jihad hawa nafsu dilaksanakan dulu hingga ia keluar menentang mereka. Maka siapa yang mampu mengalakan hawa nafsunya, dia mulia dan hebat . Siapa yang dikalahkan oleh hawa nafsunya, dia hina, binasa dan hodoh".
Kegagalan dan kelemahan diri seorang muslim dalam bermujahadah mendidik nafsu akan menjadikan jiwanya lemah dalam menjunjung ketaqwaan. Bahkan membawa padah yang buruk dan besar kepada kehidupannya di dunia juga di akhirat.
وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ
(26) سورة ص
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.
(Shaad: 26)
Di antara akibat dan padah buruk mengikut nafsu...
Tunduk patuh...menjadi hamba kepada segala keinginan hawa nafsu...
أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا (43) أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا (44) سورة الفرقان
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,(43) atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).(44)
(Al-Furqan: 43-44)
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ(23) سورة الجاثية .
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
(Al-Jathiyah: 23)
Mengikut jalan kesesatan
فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (50) سورة القصص
Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
(Al-Qasas: 50)
(Bersambung esok bahagian ketiga)
No comments:
Post a Comment